Pada pertengahan Oktober Aksi Cepat Tanggap atau ACT mengunjungi sejumlah desa di wilayah Pattani, Narathiwat, dan Yala, Thailand untuk mendistribusikan bantuan paket pangan. Penduduk dengan mayoritas beragama Islam ini kerap mendapatkan tindakan represif dari aparat. Keluarga-keluarga penerima manfaat bantuan ini adalah warga miskin, janda dan anak yatim. Hal ini sebagaimana diungkapkan Salah seorang dari tim Global Humanity Response ACT, Sucita Ramadinda, melalui situs resminya, Kamis kemarin.
Wilayah di selatan Thailand dikenal dengan penduduknya yang mayoritas muslim, terutama wilayah Pattani, Narathiwat, dan Yala. Ketiga provinsi tersebut memiliki histori yang sama dan kini hampir 90 persen berpenduduknya muslim.
Sucita melaporkan, bantuan ini diberikan kepada 25 kepala keluarga di Wilayah Pattani, Narathiwat, dan Yala pada 13, 21, 22, dan 23 Oktober. Program bantuan paket pangan ini juga didukung ikatan alumni SMP 49 dan SMA 62 Jakarta.
Provinsi Pattani, Narathiwat, dan Pala pada masa dahulu merupakan satu kesultanan. Wilayah tersebut termasuk kerajaan tertua di Semenanjung Malaya bernama Langkasuna, yang berdiri sekitar abad ke-2. Langkasuna menjadi wilayah otonom pada abad ke-15, dan menjadi kerajaan Islam bernama Kesultanan Pattani. (khazanah.republika.co.id/admin)