Turki berencana untuk memukimkan satu juta pengungsi Suriah di wilayah Suriah utara di mana mereka melakukan operasi militer pada Oktober silam. Hal ini diungkapkan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari senin kepada media turki. Erdogan mengatakan bahwa Ankara akan membiayai sendiri pemukiman kembali jika sekutu tidak memberikan dukungan.

Turki dan sekutunya, pejuang oposisi Suriah, melancarkan serangan terhadap milisi Kurdi YPG, yang dianggap Ankara sebagai kelompok teroris. Setelah merebut sebidang tanah di wilayah Suriah yang panjangnya 120 kilometer dan lebarnya sekitar 30 kilometer. Turki menandatangani perjanjian terpisah dengan Amerika Serikat dan Rusia untuk menghentikan serangannya.

Bulan lalu, pemerintahan yang dipimpin Kurdi di Suriah utara menuduh Turki mengubah demografi dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan rencana Turki untuk mengubah susunan populasi. Turki sebelumnya mengatakan dapat memukimkan hingga 2 juta pengungsi Suriah di dalam “zona aman” yang akan dibangun di timur laut Suriah, dan berulang kali mendesak sekutu NATO untuk memberikan bantuan keuangan untuk rencana tersebut.

Turki saat ini menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah. Para pejabat Turki belum mengindikasikan kapan pemukiman kembali para pengungsi akan dimulai.

Pekan lalu, Erdogan bertemu dengan rekan-rekannya dari Jerman, Perancis, dan Inggris di sela-sela KTT NATO di London untuk mengadakan pembicaraan mengenai perkembangan di Suriah dan rencana “zona aman”.