Komisi Eropa akan memberikan paket bantuan kemanusiaan sebesar sembilan juta euro atau sekitar 140 miliar rupiah untuk masyarakat yang terkena dampak kekerasan di Myanmar.

Komisaris untuk bantuan kemanusiaan dan perlindungan sipil Komisi Eropa Christos Stylianides mengatakan situasi di Myanmar melampaui penderitaan para pengungsi Rohingya di Bangladesh. Cristos mengatakan bahwa perlindungan warga sipil terus menjadi prioritas utama Uni Eropa. Hal ini sebagaimana dia sampaikan melalui media hari senin kemarin.

Cristos mengatakan bantuan tersebut bertujuan melindungi masyarakat yang paling rentan kehilangan hak-hak dasar, khususnya mereka yang tinggal di Negara Bagian Kachin, Shan, dan Rakhine. Dia menyadari di daerah-daerah tersebut tengah terjadi konflik antara kelompok milisi dan pasukan Myanmar.

Namun, dia meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik menghormati hukum humaniter internasional.

Pada Ahad lalu, Myanmar telah memulihkan akses internet di lima dari sembilan kota di Rakhine. Sebelumnya jaringan internet di sana diblokir karena adanya pertempuran antara kelompok milisi dan pasukan pemerintah Myanmar.

sumber: international