Abu Ubaidah bernama Amir bin Abdillah bin al-Jarroh Al-Qurosy dan memiliki kunyah Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang sahabat yang berperawakan tinggi, kurus dan berwajah tampan. Orang yang melihatnya akan merasa senang dan membuat jiwa tenang dan ingin selalu berjumpa dengannya. Beliau sangat tawadhu, pemalu, tetapi jika keadaan harus memaksa beliau untuk bertindak dan berbuat, maka ia bergegas melakukan bagaikan singa yang hendak menerkam mangsanya.

Abdullah bin Umar bin Khaththab berkata, “Tiga orang yang merupakan pemuka orang Quraisy dan sangat dihormati akhlak mereka, mulia, pemalu, jika mereka berbicara kepada kalian tidak akan berdusta, jika kalian berbicara dengan mereka, merekapun tidak mendustakan kalian. Merekaadalah Abu Bakar as-Siddiq, Utsman bin Affandan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.”.

Menurut tarikh, Abu Ubaidah termasuk orang yang pertama masukdalam agama islam. Beliau masuk Islam setelah mendapat ajakan Abu Bakar As-Siddiq, sehari setelah Abu Bakar menyatakan keislamannya. Setelah itu berturut-turut diikuti Abdurrohman bin Auf, Utsman bin Mad’uundan Al-Arqom bin Abi al-Arqom. Mereka semua masuk Islam di hadapan Rosululloh dan mengumumkan keislaman mereka dan merekalah tonggak dan pilar umat ini.

Perang Badar…

Dalam kisah perang Badar Kubro, terjadi Peperangan yang tidak seimbang antara kaum muslimin dan orang-orang kafir. Kaum muslimin berjumlah 313 Mujahid sementara kuffar Quraisy sebanyak 1000 tentara. Dalam perang Badar, tersebutlah seorang sahabat bernama Abu Ubaidah yang berperang penuh keberanian mmenerjang musuh, orang-orang kufar Quraisy segan berhadapan dengannya, bahkan mereka takut menghadapi pejuang ini, karena Abu Ubaidah berperang laksana singa yang tidak memiliki rasa takut untuk mati.

Tatkala perang berkecamuk, tiba-tiba ada diantara tentara Quraisy yang berusaha menghadang Abu Ubaidah, beliaupun menghindar dari hadangan tentara tersebut dan berusaha menjauh, tetapi upaya tersebut tidak mendapatkan hasil, tentara Quraisy tersebut senantiasa mengikuti kemana Abu Ubaidah pergi bahkan menghadangnya penuh dengan berani. Diwaktu dimana Abu Ubaidah dalam keadaan sempit dan susah untuk menghindar maka Abu Ubaidah mengayunkan pedangnya dan menebas orang tersebut, tersungkurlah tentara Quraisy itu. Ternyata tentara itu adalah Abdullah bin al-Jarroh, ayah Abu Ubaidah.

Beliau tidak membunuh ayahnya, yang beliau bunuh adalah kesyirikan yang ada pada pribadi ayahnya, yang dengannya Alloh menurunkan wahyu-Nya:

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Alloh dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Alloh telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Alloh ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat- Nya. Mereka itulah golongan Alloh. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Alloh itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 22)

Orang kepercayaan umat ini

Suatu ketika datanglah utusan dari orang-orang Nasrani kepada Rosululloh. Merekapun berkata, “Wahai abul Qasim (panggilan untuk Rosululloh), utuslah kepada kami seorang laki-laki dari sahabatmu, yang engkau ridhai untuk menjadi hakim dan penengah diantara kami dalam suatu urusan yang kami miliki dari harta kami yang kita berselisih didalamnya, karena kaum muslimin dihadapan kami sangat terhormat dan kami ridha dengan kalian. ”Maka Rosululloh bersabda, ‘Datanglah nanti sore, niscaya aku akan kirim orang yang kuat dan terpercaya.’ Umar berkata, “Maka aku datang untuk sholat dhuhur di awal waktu dan aku tidak berharap untuk memperoleh jabatan sebagai pemimpin kecuali waktu itu, dan harapanku adalah orang yang di pilih Rasul adalah aku, sesudah sholat dhuhur, maka baginda Nabi menoleh kekanan dan kekiri, maka akupun berusaha menampakkan diriku sehingga baginda Nabi melihatku. Nabi kembali menengok kekanan dan kekiri, kemudian beliau melihat Abu Ubaidah dan memanggilnya dan berkata, ’Pergilah bersama mereka (orang-orang Nasrani) dan jadilah penengah diantara mereka, hakimilah apa yang mereka perselisihkan dengan adil’, maka aku(Umar) berkata,’’Abu Ubaidahlah yang telah meraihnya.”

Sesudah Rosululloh wafat, maka Umar berkata kepada Abu Ubaidah, “Bentangkanlah tanganmuwahai Abu Ubaidah karena aku mendengarNabi bersabda, “Tiap umat memiliki orang yang dipercaya dan sesungguhnya orang yang terpercaya untuk umat ini adalah Abu Ubaidah.”Maka beliau menjawab, ‘Aku tidak akan maju dan didepanku ada orang yang diperintah Rosululloh untuk menjadi imam sholat dan kami akan mempercayakannya sampai wafat. ”Kemudian Abu Bakar dibaiat dan kaummuslimin pun sepakat untuk membaiatnya.

Wafatnya

Menjelang wafat, Abu Ubaidah berwasiat kepada tentaranya dan waktu itu beliau berada di negeri Syam. “Sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian, dan kalian akan semakin baik selama kalian memeganginya yaitu dirikanlah sholat, berpuasalahRomadhon, bersedekahlah, berhajilah dan berumrahlah, dan lakukanlah saling memberi nasihat, nasihatilah pemimpin kalian dan janganlah kalian curangi mereka dan janganlah kalian mencampakkan dalam kebinasaan karena dunia…”

Tidak lama sesudah beliau memberi nasihat, ajalpun menyongsongnya. Inilah kekuatan keimanan Abu Ubaidah bin al-Jarroh yang terpancar dalam perbuatan, tindakan, dan perkataannya. Semoga Alloh meridhoinya dan meridhoi kita semua. Amiin, ya Robbalalamin..

Ust. Solahudin, Lc., M.A.

Saudaraku….

Lihatlah secara seksama apa yang sedang terjadi disekitar kita.

Kedzoliman, kemaksiatan, dosa yang dianggap biasa, haram jadi halal, yang halal diharamkan.sunah dianggap bidah, bidah diangaap sunah. Yang salah jadi benar yang benar disalah-salahkan.

Inilah gelombang keterpurukan ruhani yang terus bergulir ditengah-tengah kita bak air bah yang tak bisa dibendung lagi. Oleh karena itu………

Sudah saat nya kita bergerak…..

Sudah waktunya kita bekerja…

Sudah saatnya kita berdakwah…

Mari bergabung bersama radio Fajri Bandung dalam Mega proyek dakwah melalui udara dengan cara mentransferkan sebagian harta Anda kepada kami melalui BANK MUAMALAT no rekening 146-000-1648 a / n PT RADIO SWARA CAKRAWALA SANGKURIANG

“Bersama Fajri Belajar Islam menjadi Mudah, Bersama Fajri Infak Anda Insya Alloh berkah dan terarah” ( Radio fajri 1458 am dan www.fajribandung.com )