Jet tempur Rusia dan Suriah sengaja menghancurkan seluruh rumah sakit di pedesaan Idlib Selatan dan pedesaan Hama Utara beberapa waktu terakhir. Meski sebagian rumah sakit itu dibangun dengan posisi di bawah tanah, namun kebrutalan jet Rusia dan Suriah tak mampu menghindarkan seluruh rumah sakit yang melayani 300 jiwa itu dari kehancuran.

Akan tetapi, kondisi tersebut tak membuat pekerja medis di wilayah tersebut berhenti bekerja. Dengan segala keterbatasan, para pekerja medis mendatangi pasien-pasien ke rumah-rumah.

Seorang dokter menuturkan bahwa hancurnya fasilitas medis akibat serangan jet Rusia dan Suriah dan banyaknya tenaga medis yang menjadi korban meninggal dunia membuat mereka bekerja keras mencari solusi dan alternatif. Para petugas medis mencoba membangun rumah sakit yang aman namun belum mampu mewujudkan hal itu karena serangan udara massif masih terjadi.

Para petugas medis di idlib  pun mendesak dunia internasional dan organisasi yang memperhatikan masalah kemanusiaan untuk memperhatikan kesulitan yang dialami warga. Kesepakatan penurunan serangan yang ditandatangani di Astana harus dimanfaatkan untuk kembali membangun rumah sakit-rumah sakit yang hancur.

(Kiblat.net)